MAHA GOTRA SAREN PEJENG WARIH BRAHMANA BUNCING PEJENG HALA TUNGGAL HAYU TUNGGAL
-> babad
Kamus Bali Indonesia menjelaskan kata babad berarti tambo, dan juga berarti rongga perut, bahkan juga babad diartikan dengan rabas (Dinas Pengajaran Propinsi Dati. I Bali, 1978). Dalam bahasa Jawa kata babad berasal dari kata mbabad yang berarti merabas. Sedangkan dalam bahasa Bali kata babad berarti mengurangi, membentangkan dari gulungan. Dari kata ini muncul istilah mabadin yang berarti sakit perut menjelang melahirkan. Babad dalam kata kerjanya mabad berarti mengerjakan sesuatu dari ujung/ awal sampai akhir. Dalam hubungan babad sebagai sejarah ia berarti asal usul/ silsilah. Sedangkan dalam hubungannya sebagai karya sastra babad berarti jenis karya sastra sejarah (Dinas Pendidikan Dasar Propinsi Bali, 1991: 49).
-> Buncing
Istilah buncing dalam Kamus Bali-Indonesia ada disebut dengan buncing asi yang berarti kembar laki dan perempuan (yang dianggap telah kawin sejak dalam kandungan). Dari kata ini timbul istilah mabuncing berarti kawin, pabuncingan berarti upacara perkawinan, dan kabuncingan berarti dikawinkan (Dinas Pendidikan Dasar Propinsi Dati I Bali, 1991: 104).
-> Saren
Kata saren berarti tempat tidur, serambi yang berisi tempat tidur. Saren juga diartikan sebagai bagian dari keraton, seperti saren kangin adalah bagian dari keraton sebelah timur, saren kauh berarti bagian dari keraton sebelah barat (Dinas Pendidikan Dasar Propinsi Dati I Bali, 1991: 613).
--> Pejeng
Adalah nama sebuah tempat di daerah Kabupaten Gianyar yang dalam babad ini menjadi obyek dan dasar awal pembicaraan dalam menjelaskan riwayat kejadian suatu kelompok warga masyarakat yang pernah mengalami kelahiran bayi kembar laki-perempuan (buncing) kemudian dijadikan sarana persembahan.
Video Gallery
indonesia
Chatt-inG
fACe BUK w Add yAW
About Me
SMS GRATIS
lokasi rumah gw
-
Titel Here
Short Description for your post -
Titel Here
Short Description for your post
1 komentar:
Matur suksme buat artikelnya ngih
Posting Komentar